EFEK JERA PANPEL AREMA DIHUKUM BERAT
IMBAS KERUSUHAN AREMA FC DI HUKUM BERAT OLEH PANITIA
AREMA FC : Dari surat keputusan sidang yang dikeluarkan oleh Komdis PSSI, ada tiga sanksi yang diberikan kepada tim kebanggaan Arek Arek Suroboyo ini. TOTO
Masing-masing adalah, tingkah laku buruk suporter dengan denda Rp 300 juta, tingkah laku buruk suporter dan pengawas pertandingan Rp 100 juta, serta tingkah laku buruk pemain sebesar Rp 10 juta.
saat ini liga 1 berhenti sementara imbas nya tragedi dalam stadion kanjuruhan tidak terkendali hingga menewaskan 125 orang dan menyebabkan 325 orang mengalami luka luka.
dimedia sosial beredar penonton yang tertumpuk di pintu keluar stadion setelah panik melarikan diri dari gas air mata pada saat terjadi tragedi ,
hal itu membuat banyak korban berjatuhan .
Komisi Disiplin PSSI akirnya memberikan sanksi kepada Arema FC pasca-kerusuhan di Stadion Kanjuruhan kala melawan Persib Bandung, 15 April lalu. Sanksi tersebut cukup berat dari segi dendanya karena mencapai Rp 300 juta.
Sejak awal, Singo Edan -julukan Arema- memang terancam sanksi berat. Hal itu lantaran beberapa oknum Aremania masuk ke lapangan jelang laga berakhir.
Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menghukum berat ketua panitia pelaksana (panpel) pertandingan Arema FC, Abdul Haris, terkait tragedi Kanjuruhan Malang.
“Kepada Arema FC dan Panitia pelaksananya, dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton sebagai tuan rumah,” ujarnya.
Tak hanya itu, atas tragedi berdarah di stadion Kanjuruhan, Arema FC diberikan sanksi denda dengan sebasar 250 juta.
Salah seorang Aremania, Dwi, mengatakan bahwa banyak Aremania yang terpaksa berlari karena tak kuat menahan gas air mata. Bahkan ia melihat dengan mata dan kepalanya bahwa ada suporter perempuan yang terinjak-injak.
“Saya tadi lihat perempuan terinjak-injak karena sudah chaos. Perempuan itu baju dan celananya sudah terlepas. Tapi saya takut untuk menolong karena banyak yang lari ketakutan,” kata Dwi.
Sementara itu pantauan wartawan media ini, banyak Aremania yang bersembunyi di dalam warung sekitar Stadion Kanjuruhan. Ada yang menyebut 40 orang meninggal. Tapi ada juga kabar bahwa korban meninggal mencapai lebih dai 100 orang.
Dengan jumlah petugas keamanan yang tidak sebanding dengan jumlah ribuan suporter Arema FC tersebut, petugas kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan. Tembakan gas air mata itu membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Nico Afinta mengatakan sekitar 3.000 suporter turun lapangan setelah kekalahan Arema.Nico menyebut sejumlah pendukung melakukan tindakan anarkis.
jangan ketinggalan di berita selanjut nya : FAKTA KDRT RIZKY BILLAR KEPADA LESTI